Keindahan Ranukumbolo, Surga Tersembunyi Di Gunung Semeru
Pintu masuk pendakian Gunung Semeru |
Lokasi, Jam Operasional, dan Harga Tiket
Harga Tiket :
Warga Negara Asing seperti turis asing berkisar Rp210.000/hari pada hari biasa dan Rp310.000/hari di akhir pekan.
(Harga Tiket Bisa Berubah Setiap Waktunya.)
Rute perjalanan
Rute perjalanan menuju Gunung Semeru, jika memillih berangkat dari Kota Malang. Berikut rute perjalanan yang dapat ditempuh dari setiap masing-masing kota :1. Perjalanan kami berlima menggunakan
sepeda motor :
Dari
kota Gresik melewati kota Surabaya, Sidoarjo, membutuhkan waktu 3 jam baru tiba di kota Malang. Setelah
tiba di Malang, kemudian menuju daerah Tumpang, Poncokusumo, Gubuk Klakah, Ngadas, kemudian berada di Ranu Pane. Perjalanan ini memakan waktu selama kurang lebih 3 hingga 4 jam, tergantung dari masing-masing asal kota. Jika
di rasa kurang mengetahui arah jalannya bisa menggunakan GPS.2. Jika menggunakan Rute dengan kendaraan
umum :
· Setelah tiba di Tumpang, perjalanan selanjutnya yaitu menuju Ranu Pane dengan menyewa mobil Jeep/Hartop. Satu mobil Jeep/Hartop bisa mengantarkan 14 orang sekaligus, dengan harga berkisar Rp.38.000/orang atau bisa juga menyewa satu jeep sekaligus dengan biaya berkisar Rp.550.000.
Pengalaman Mendaki di Keindahan Ranukumbolo
Take Nothing But Pictures (Jangan Mengambil Apapun Kecuali Gambar)
Jalur pendakian
Berikut jalur untuk perjalanan hanya menuju Ranukumbolo Gunung Semeru,
Ranu Pane : Perjalanan kami dimulai dari Ranu Pane menuju ke Ranu Kumbolo melalui Watu Rejeng. Jika takut tersesat, bisa juga menyewa tour guide/pemandu jadi hanya tinggal mengikuti jalanan setapak hingga Ranu Kumbolo.
kami tiba di Ranu Pane dini hari sekitar pukul 01.00 wib. sehingga kami harus beristirahat terlebih dahulu di dalam masjid untuk menunggu terbitnya matahari. Karena kami sudah lelah sehingga tidak memungkinkan membangun tenda, sedangkan cuaca begitu dingin suhu hingga -5°C, sangat membuat tubuh kami menggigil.
Sehingga kami perlu beristirahat sambil menunggu resgitrasi dibuka pukul 08.00. Hari sudah mulai terang, waktunya kami berlima untuk registrasi. Tapi sebelum itu kami sarapan pecel di warung sekitar dan bercengkrama bersama warga lokal.
Memang cuaca lagi dingin sekali sampai lingkungan sekitar menjadi butiran salju, sehingga kami menghangatkan tubuh dengan api unggun bersama warga lokal. Setelah waktu menunjuukan pukul 08.00, sudah waktunya untuk registrasi.
Setelah registasi kami menunggu briefing bersama seluruh pendaki yang lain. Ketika briefing kami di beri bekal macam-macam pengetahuan serta aturan-aturan yang ada pada TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru), agar tercipta tim pendakian yang kompak, logistik dan peralatan yang cukup semua di periksa, karena itu modal utama agar keselamatan tetap menjadi yang di prioritaskan dalam setiap tim pendakian.
Pos 1 : Setelah itu kami melanjutkan perjalanan menuju pos 1, dari Ranu Pane ke pos satu memakan waktu 45 menit hingga 1 jam. Di pos 1 beristirahat 1 menit, kemudian kami melanjutkan perjalanan menuju pos 2.
Pos 2 : Dari pos 1 ke pos 2 memakan waktu 30 menit hingga 1 jam. Masih cukup mudah untuk dilalui karena tidak begitu menanjak. Di pos 2 kami masih menyempatkan untuk istirahat beberapa menit dan makan snack yang kami bawa.
Pos 3 : Dari pos 2 ke pos 3 memakan waktu 1 jam hingga 1,5 jam. Karena sudah mulai menanjak jadi perjalanan agak lama. Tapi perjlanan kami tidak terlalu cepat, kami berjalan santai, yang terpenting kami tahu durasi waktu tidak melebihi malam jika tiba di Ranukumbolo. Kemudian kami beristirahat kurang lebih 20 menit untuk membeli semangka dan gorengan yang tersedia pada warung di pos 3.
Pos 4 : Dari pos 3 ke pos 4 memakan waktu 45 menit hingga 1 jam. Perjalanan mulai menanjak curam, sehingga membutuhkan tenaga lebih. Namun di pos 4 ini, kami sudah disuguhkan keindahan Ranukumbolo yang sudah nampak di depan mata dari ketinggian pos 4. Kami berhenti berkisar 30 menit untuk berfoto ria. Andalan foto untuk pendaki berada di batu besar dengan Baground Ranukumbolo dan awan yang begitu cerah, seolah-olah turut bahagia menyambut kedatangan kami.
Ranukumbolo : Setelah menikmati keindahan Ranukumbolo di pos 4, kami melanjutkan perjalanan menuju Ranukumbolo. Dari pos 4 ke Ranukumbolo memakan waktu hanya 30 menit, karena perjalanannya hanya tinggal menurun jalan setapak. Setiba di Ranukumbolo sore hari, cuaca sangat dingin menggigil, sehingga kami segera membangun tenda untuk beristirahat meletakan peralatan lainnya.
(Perlu diperhatikan : bahwa setiap durasi perjalanan waktu tergantung setiap masing-masing orang atau tim pendakian.)
Tips mendaki Gunung Semeru
Berikut tips yang dapat diterapkan jika melakukan pendakian ke Gunung Semeru :1. Pastikan membawa identitias diri untuk memenuhi persyaratan untuk melakukan pendakiandi Gunung Semeru, seperti fotokopi KTP, surat keterangan sehat dari dokter, dan sudah melakukan registrasi.
Itulah pengalaman menikmati seputar Wonderful Indonesia Ranukumbolo, Surga Tersembunyi Di Gunung Semeru yang bisa di jadikan panduan saat mendaki ke sana. Jadi, kapan, mau mendaki lagi di Gunung Semeru?
71 Komentar
Bagus ya mba kotanya. Kapan2 kalau sudah tidak pandemi ingin ke sana juga. Sukses ya untuk blognya.
BalasHapusBagus banget kak. Hehhe. Iya menunggu dibuka kak. Semenjak pandemi blm dibuka lagi. Aamiin Allahuma Aamiin. Terima kasih kak.
HapusTahu danau Ranukumbolo dari novel dan film 5cm, enggak kebayang gimana indahnya Ranukumbolo versi asli 😍 Semoga suatu hari nanti ada rezeki buat ke sana 😇
BalasHapusIya kak. Betul. Di film bagus. Aslinya wuih, jauh lebih bagus 😁 Berasa nagih kallau ke sana. Semoga bisa ke sana kak. Nunggu di buka nih. Hhahaha
HapusNice info. Detai banget jadi pengen traveling 💜💜💜
BalasHapusSemoga pandemi lekas selesai dan normal seperti dulu kak. Biar lebih mudah traveling.
HapusWah, bagus Kak. Semoga nanti bisa datang ke sana dan melihat langsung keindahannya. Untuk saat ini cukup baca info dari Kak Isti. Terima kasih untuk infonya, Kak.
BalasHapusIya kak sangat bagus. Jadi rekomendasi untuk yang suka menyatu dengan alam.
HapusMantap...berharap bisa mengunjunginya
BalasHapusSemoga bisa ke sana kalau sudah di buka kak. Saya juga ingin kembali lagi hehhee.
HapusJadi ingin kesana, infonya detail bingit. Oh ya, 3 pesan singkat itu keren. Buat aku susah lupa meski selesai baca
BalasHapusIya kak. Harus ditanamkan hehhee. Agar lebih terkesan.
HapusMantap, nih. Keren informasinya. Jadi pengen ke sana.
BalasHapusIya kak. Harus di coba nih hehehe. Nanti pasti ingin kembali lagi kalau uda pernah ke sana.
Hapusemang legenda ini ranukumbolo. kudu tahan dingin dan capek untuk menikmatinya, ya. but it's worth it.
BalasHapusBetul kak. Sangat melegenda buat para pendaki. Dingin banget kak, karena waktu itu cuacanya ekstream hehhee.
HapusEmejing banget ya, Kak..
BalasHapusIya kak. Sangat emejing. Memukau sekali hehhee
HapusBerpariwisata adalah cara orang menikmati kebebasan hidup mereka, nice info kak
BalasHapusBetul kak. Travelling bisa mengungkapkan suasana yang always have fun.
HapusWow, jadi tertarik untuk ke sana. Sukses terus kak dalam kepenulisannya. ☺🙏
BalasHapusIya kak, kalau ke sana perlu dipersiapkan fisik juga hehhee.
HapusKenangan saya di Ranu Kumbolo bersama Media Kamil. Saat itu ada pendakian masal bareng Avtex.
BalasHapusSaat itu saya sedang hamil usia kandungan 6 bulan.
Nanti ke Semeru lagi Insyaallah 2023
Semoga ada usia dan kesempatan
Masya Allah. Wah keren sekali kak, semoga pandemi lekas selesai agar bisa travelling ke sana lagi kak.
HapusSalut ya sama penduduk setempat mereka komitmen menjaga kebersihan dengan tidak mandi atau berenang, sayangnya ditempat-tempat lain banyak sumber air ditempat wisata sudah tercemar
BalasHapusBetul banget kak. Kadang karena terkenal jadinya tercemar. Tapi kalau di snaa, benar" di jaga kak, gk boleh banget. Ada yg melanggar langsung kena blacklist.
Hapusahh, aku inget pertama kali kenal gunung dan ranukumbolo pas nonton 5cm. ihh pengen banget main kesana. Semoga aja tetap terjaga ya biar nanti anak-anak di masa depan masih bisa nikmatin keindahan alam ini
BalasHapusIya kak betul. Seingat saya dulu ke sana juga karena abis nonton 5cm. Pertama kali belum begitu viral. Semoga pandemi lekas berlalu kak, biar segera dibuka pendakiannya.
HapusRanukumbolo emang udh terkenal banget yaa jadi daya tarik pendaki di gunung semeru. No pain no gain emang ya, buat bisa menikmati keindanhan Ranu Kumbolo kita mesti usaha (keras) dulu buat mendaki gunung semeru
BalasHapusBetul kak. Tidak mudah sampai titik atas. Saya aja masih gagal nih hihihi. Karena alam belum menyetujui hingga puncak tertinggi Jawa.
Hapuswah hebat mba, masih setrong loh mendaki gunung, hihi saya alamat mengibarkan bendera putih alias nyerah duluan, dulu sih pas masih single and mingle, seneng sih and sempet liat sunrise juga di bromo, worth it memang ya pengalamannya tuh
BalasHapusHihihi. Karena semangat dan kemauan kak jadinya strong. Bromo jg gk kalah cantik kak. Yang blm kuat dan takut mendaki di bromo jg rekomendasi nih.
HapusKereen...banget, kak.
BalasHapusIni kalau di total pendakian dari satu pos sampai pos terakhir bisa 4 jam sendiri yaa..
Persiapan fisik dan mental kudu lengkap banget nih.. Sembari menikmati kesegaran udara gunung dan pemandangan Wonderful Ranukumbolo.
4 jam sih kalau ngebut kak hihihi. Uda patas banget. Jadi tidak disarankan jalan patas 4 jam hehhee. Kalau dirasa fisik tidak mumpuni.
HapusKeren. Bukan pemula lagi nih. Mantul✊👍
BalasHapusSaya mah masih pemula jg kok kak 😂 Belum ada apa-apanya. Karena masih sering gagal puncak juga kak 😅
HapusYess, Semeru selalu jadi destinasi wisata pegunungan selain Bromo. Keduanya masing-masing menawarkan keindahan tersendiri. Saya sering melihat kumpulan para pendaki yg ngetem (singgah sebentar) di depan stasiun kotabaru malang untuk menunggu angkot yg membawa mereka menuju pasar tumpang. Thank for sharing mba, review-nya lengkap dan detail 😀👍
BalasHapusWah kakaknya asli Malang ya. Jadi tahu para pendaki ngetime. Hehhee. Karena pandemi jadi uda nggak pernah mendaki jauh kak. Tapi kalau lihat para pendaki masih pergi ke suatu destinasi, benar" mempersiapkan kondisi keuangan yang sangat matang.
HapusYupp, saya asli Malang 😀 keren mba Isti, berjiwa petualang banget yaaa😀
BalasHapusAamiin. Semoga terus berjiwa petualang nih kak hehehe
HapusEmang paling asyik mendaki saat masih kuliah ya mba, kalo dah emak2 kayak aku ke playground aja udah seneng, belum kebayang mendaki gunung gitu hihi salut deh
BalasHapusBetul kak. Karena kuliah masih senggang waktunya. Hehehe. Seru.
HapusWah seru banget ya Mba Isti, perjalanan mendaki Gunung
BalasHapusSemeru ini. Emang Indah banget ya Ranukumbolo. Viewnya cakep. Bikin adem mandangnya juga.
Seru banget kak. Saya aja pengen ke sana lagi. Karena emang cakep bgt viewnya gk ada rasa bosannya 😁 Lelah tapi Asyik juga.
HapusSuka banget dengan header blog-nya yang bergambar pelangi dan pesawat itu. Cakep sekali. Membaca artikelnya jadi pengin bisa jalan-jalan ke Ranukumbolo nih, Kak. Keren.
BalasHapusMasya Allah. Terima kasih kak. Hhehehe. Semoga lain waktu bisa prepare ke sana ya kak. Nunggu pandemi usai. Baru bisa dibuka kembali.
HapusMasyaAllah cantik banget ya... masih kurang nih fotonya, hehehh.
BalasHapuskalau sebut Ranukumbolo pasti jadi ingat 5cm deh.
anyway selain persiapan tadi, bagi perempuan harus cek juga ya, jadwal datang bulannya, kan sayang kalau pas Hari H udah sampai TKP ehh ternyata gak bisa sampai ke atas juga ya :D
Heheee. Iya kak kalau ke gunung susah di prediksi. Karena bookingnya online juga. Jadi mencari waktu yg tepat dan alam yg mendukung tidak mudah diprediksi hehehe. Padahal sudah sesuai rencana, ternyata alam belum berkehendak mendukung.
HapusRanukumbolo. Namanya bagus, tetapi belibet lidahku untuk mengucapkannya. Hehehe ...itu serasa nama wayang loooh. Menurutku, sih.
BalasHapusCantik banget Ranukumbolo�� saya pengen berkunjung tapi masih pandemi, hanya bisa traveling ke sekitar kota deh :(.
BalasHapusPemandangan di Ranukumbolo menyejukkan hati. Suasana alam seperti ini begitu diimpikan aku yang belum pernah berkunjung ke sana. Taunya dari tv atau fimw aja hehehe. Mudah2an dapat kesempatan menginjakkan kaki ke Ranukumbolo suatu hari nanti.
BalasHapusWah, habis baca artikelnya berasa pengen travelling ke sana. Kapan-kapan kalau saya ke sana siap jadi tourguide nggak, Kak? hehe
BalasHapusDi masa pandemi seperti sekarang apa Ranukumbolo bisa dikunjungi kak? Atau justru tutup total
BalasHapushua jadi kangen banget ke Rakum deh jadinya, menikmati senja dengan matahari yang indah menguning depan danaunya, wah kangen naik gunung deh
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusJomplang banget harga tiket buat WNI dan WNA. Eniwei, seru banget ya kak. Mama ku semasa kuliah dulu juga sering mendaki gunung. Aku belum kesampaian sampai sekarang. Salah satu wishlist yang belum terpenuhi (loh jadi curhat)
BalasHapusCakep foto yang di kayu ke arah danau itu Mbak. Bagus banget viewnya. Selalu iri kalau baca tentang pendakian gini. Aku gak pernah sih. Ngerasa gak mampu di badan. Tapi bersyukur juga, dengan membaca pengalaman pendakian seperti ini, aku berasa ikut merasakan suasananya.
BalasHapuskeren kak isti.. selama ini yang aku tau tentang ranukumbolo cuma yang serem-seremnya aja wkwkwk
BalasHapusKeindangan ditempat ini emang keren banget, gak bisa dideskripsikan dengan kata-kata deh. Tempat yang pengen banget aku tuju kalau naik gunung lagi..
BalasHapusSemeru salah satu gunung yang ingin kudaki. Tapi selalu terkendala waktu, apalagi sekarang pandemi. Semoga masih diberi kesempatan untuk mendaki gunung semeru. Rencananya pengin sama sikecil juga mendakinya.
BalasHapusKangen bgt sama Ranu Kumbolo. Aku pernah daki semeru thn 2014, udah lama bgt. Pasti banyak yg berubah ya di sana.
BalasHapusPesannya positif dari artikel ini, jalan2 mencintai alam penting.. namun jangan lupakan juga pendidikan.. 👍🏽👍🏽
BalasHapusAku ke Ranu Kumbolo Okt 2018. Bawa mobil sampe Ranu Pane. Dan mendakinya lama bangetttt huhu. Karena bawa anak kecil. Tapi seru ya mba :)
BalasHapusSemoga lain waktu bisa lanjut mendaki Gunung Semeru ya, Kak
BalasHapusRanukumbolo beneran surga tersembunyi di Gunung Semeru ya..Dan setuju jika mengunjungi banyak tempat wonderful Indonesia jangan lupa: Take Nothing But Pictures, Leave Nothing But Foot Print dan
Don't Kill Nothing But Time
Perjalanan yang seru nih eh tapi saya baru tahu ternyata kalau lagi kedatangan tamu gitu perempuan nggak boleh naik gunung ya. Tapi syukurlah masih bisa mampir di Ranukumbolo.
BalasHapusSudah suka banget dengan lokasi yang satu ini sejak muncul dalam film 5CM. Makin dan terus kagum setiap kali mendengar cerita teman dan kolega yang berkesempatan untuk sampai ke Ranu Kumbolo
BalasHapuswah keren sekali mbak, saya belum pernah mendaki gunung. Suka iri sama kakak kakak yang sudah sampai puncak gunung. Btw terima kasih tips mendaki gunungnya ya mbak. InsyaAllah akan berguna sekali bagi para pendaki gunung. Kalau saya, naik ke gunung, palingan gunung mas di Puncak Bogor hehhee
BalasHapusSetuju banget sih, Ranukumbolo ini jadi destinasi surga duniawi banget di jalur pendakian ke Mahameru. Ibarat panas-panasan di kalimati, terus ketemu sama rakum
BalasHapussepertinya sekarang diperlukan juga surat vaksin juga ketika akan mendaki ya kak. Prepare segalanya agar perjalanan ke Ranukumbolo sesuai keinginan
BalasHapusWahhh sangat bermanfaat banget nih, thanks ka infonya 👍
BalasHapusRanu Kumbolo memang melegenda. Belum pernah ke sana. Semoga bisa suatu saat
BalasHapusTerima kasih sudah berkomentar. Bisa untuk dibagikan juga. Semoga bermanfaat.